Langsung ke konten utama

“Belanda dan Spanyol Akan Saling Serang”“Belanda dan Spanyol Akan Saling Serang”


TEMPO Interaktif, Johannesburg: Vicente del Bosque tidak berharap Belanda bermain malu dari filosofi bermainnya-menyerang hanya lantaran melawan Spanyol di ifnal Piala Dunia Afrika Selatan.

Del Bosque berharap Belanda mempertahankan gaya bermain menyerangnya di Soccer City malam nanti dan tidak tampil bertahan sama seperti juara Liga Champions Inter Milan ketika menghadapi Barcellona musim ini.

“Saya pikir Belanda tidak akan mengubah gaya bermainnya hanya karena mereka akan berhadapan dengan Spanyol. Saya tidak mempercayai sama sekali mereka akan mengubah gaya bermainnya. Saya tidak berpikir demikian,” ujar Del Bosque.

“Kami tim-tim yang sama-sama memiliki gaya permainan tersendiri dan kami tidak boleh mengubahnya,” Del Bosque menerangkan.

Spanyol, tetap akan mempertahankan gaya permainannya, yang menggantungkan pada operan cepat pendek dari kaki ke kaki untuk mempertahankan penguasaan bola. Namun Del Bosque mempunyai “rencana B” untuk bisa menyumbangkan gelar pertama Piala Dunia jika memang memungkinkan.

“Kami mempunyai tim yang dipenuhi dengan segala kemungkinan. Rencana A, B dan solusi lain yang diperlukan,” tegas Del Bosque yang menambahkan tidak mempunyai solusi spesifik untuk menghentikan pergerakan pengatur serangan Belanda, Wesley Sneijder.

“Anti rencana Sneijder? Tidak, dalam setiap tim selalu mempunyai seorang pemain yang terus bergerak dan sulit untuk dihentikan. Kami mempunyai pemain tengah yang terbiasa menjaga pemain seperti itu,” kata mantan pelatih Real Madrid itu.

AP | BAGUS WIJANARKO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari postingan terakhir di blog ini, tanpa terasa kurang lebih 8 tahun blog ini dibiarkan sendirian di jagat maya ini. saya sebagai Tuhannya ini blog, merasa malu sendiri ketika seorang kawan menanyakan, "masih menulis sob"?. "hehhe" hanya itu yang keluar dari mulut ini. Setelah melakukan tracking jejak digital untuk menemukan password , yang Alhamdulillahnya berhasil, maka kemudian saya menulis ini. Banyak hal yang terjadi 8 tahun terakhir, saya menikah dan punya anak (dengan wanita, tentunya) presiden berganti, seseorang dari kalangan rakyat biasa, yang tidak memiliki trah darah biru, bukan Jendral, memimpin Indonesia. luar biasa kepopulerannya. Dengan postingan baru ini, nantinya (saya mencoba meneguhkan diri) untuk terus menulis, paling tidak di blog ini. layak atau tidak mungkin kalianlah yang akan menilai. Mohon doanya, semoga kali ini saya Istiqomah.

SQL Injection and Oracle

SQL injection techniques are an increasingly dangerous threat to the security of information stored upon Oracle Databases. These techniques are being discussed with greater regularity on security mailing lists, forums, and at conferences. There have been many good papers written about SQL Injection and a few about the security of Oracle databases and software but not many that focus on SQL injection and Oracle software. This is the first article in a two-part series that will examine SQL injection attacks against Oracle databases. The objective of this series is to introduce Oracle users to some of the dangers of SQL injection and to suggest some simple ways of protecting against these types of attack. Oracle is a huge product and SQL injection can be applied to many of its modules, languages and APIs, so this paper is intended to be an overview or introduction to the subject. This two-part series is not intended as a detailed treatise of how to SQL inject an Oracle database, nor i...

Wiranto's Campaign Advertorial Uses Soeharto

The People's Conscience Party (Hanura) started broadcasting its television campaign advertisement since 9 February 2009. The advertisement showed Hanura's chairperson, Wiranto, and former Indonesian President Soeharto. The advertisement starts with the number 2009 on the left side on a black background. Then, it is followed by a narration: "Two thousand nine, the crisis is up ahead. Why fear it? Wiranto says so." Then Wiranto image in a black suit appears with the national flag in the background and the logo 'Why Fear It?' (' Kenapa Harus Takut '), continued with the narration. "Many crises have shaped him into a strong and honest figure," the narration goes on, with images of the May 1998 riot. After images of the riot, then comes Soeharto's image, leader of the New Order, fastening what is probably a medal on Wiranto's uniform. Next to the image were the words: 'President Soeharto gives General Wiranto a chance to take the le...