Langsung ke konten utama

Let’s Knock the Next!!



“Painting is just another way of keeping a diary “
-Pablo Picasso¬

Melukis, seperti kata Picasso diatas, merupakan sebuah jalan atau cara lain untuk menjaga sebuah diary (baca: cerita kehidupan). Melukis, apapun medianya, juga bentuk ekspresi lain dari sebuah seni yang menggambarkan tentang peradaban. Nah, bagaimana ekspresi lukisan dalam darah para pemuda sekarang? Menggunakan media apa, serta dengan semangat apa?

Kemajuan sebuah peradaban selalu dapat tergambarkan dengan apa yang dilakukan oleh pemudanya,seni apa yang di hasilkan, budaya apa yang di telurkan, serta semangat apa yang dibangun. Kreativitas adalah sebuah bentuk olah pikir yang dapat diekspresikan dengan cara apapun. Termasuk melukis.

Lukisan, entah dengan menggunakan media apapun adalah semangat kreativitas untuk menggambarkan apa yang dirasa, dilihat, didengar dan yang ingin disampaikan oleh si pelukis. Dan itu seni. Mungkin dari dulu lukisan selalu identik dengan kanvas (sebuah bahan sejenis kertas) sebagai media lukis, sekarang hal itu beralih pada serta-serta benang yang terdapat pada sebuah baju. Dan itu adalah seni.

Sebuah kreativitas yang di bangun dalam semangat perlawanan dari sebuah mainstrim yang ada, begitu mungkin yang di lakukan oleh beberapa pemuda yang mencoba mengekspresikan seni dan kreativistas mereka dalam gambar pada selembar kain dengan tekhnik sablon (apapun jenisnya).

YOGYAKARTA ANNUAL CLOTHING EXHIBITION & YOUTH COMMUNITY GATHERING, THE PARADE , mungkin adalah salah satu yang dapat kita lihat bagaimana seni dan kretaivitas di ekspresikan dengan melukis pada kain (yang pada akhirnya kain tersebut menjadi baju, jaket, celana, dll). Pada parade atau festival tersebut dapat kita lihat bagaimana sebuah semangat dibangun untuk memacu daya kreativitas kom uniti ini, hal ini juga dapat menjadi barometer atau ukuran sampai sejauh mana seni dan kreativitas itu mampu memacu peradaban sampai pada titik nadirnya.

KNOCK THE NEXT, adalah tema dari festival yang di ikuti oleh ratusan merk clothing di Indonesia, khususnya Jawa. Semuanya mengkpresikan yang terbaik dari diri mereka. Mulai dari merk yang terkenal dan menjangkau luar negeri sampai merk yang mengkhusukan diri pada pasar lokal. Dan jangan lupa acara ini di nikmati ratusan dan bahikan ribuan darah muda Indonesia, khususnya Yogyakarta.

KNOCK THE NEXT, secara harafiah adalah mengetuk (pintu) berikutnya. Hal tersebut juga dapat di tafsirkan untuk jangan takut untuk melihat ke depan. Railah apa yang di inginkan. Melangkahlah ke dapan, jangan takut. Sebuah ajakan yang penuh semangat yang di gelorakan oleh asosiasi clothing yogyakarta, The Parade, bekerjasama dengan EFFORT Creative Communication & Organizer. Sebuah ajakan yang harus kita apresiasi dengan mengikuti ajakan tersebut. Ayo bersama-sama kita mengetuk (pintu), ayo kita bersama-sama kita melangkah ke depan, ayo sama-sama kita guncang dunia!!.

Komentar

duniaputri mengatakan…
knockin on hell's door :D :D :D
di mBandung sihhh hadeuh, awur2an org ngurusi fesyen distro desain kaos bajuh blah blah blah.. sampe enek sendiri.. @_@

Postingan populer dari blog ini

Wiranto's Campaign Advertorial Uses Soeharto

The People's Conscience Party (Hanura) started broadcasting its television campaign advertisement since 9 February 2009. The advertisement showed Hanura's chairperson, Wiranto, and former Indonesian President Soeharto. The advertisement starts with the number 2009 on the left side on a black background. Then, it is followed by a narration: "Two thousand nine, the crisis is up ahead. Why fear it? Wiranto says so." Then Wiranto image in a black suit appears with the national flag in the background and the logo 'Why Fear It?' (' Kenapa Harus Takut '), continued with the narration. "Many crises have shaped him into a strong and honest figure," the narration goes on, with images of the May 1998 riot. After images of the riot, then comes Soeharto's image, leader of the New Order, fastening what is probably a medal on Wiranto's uniform. Next to the image were the words: 'President Soeharto gives General Wiranto a chance to take the le

Gender dan Multikulturalisme

Bahkan semenjak bayi pun, manusia sudah melakukan polarisasi, contoh paling gampang adalah ketika memilih baju, pakaian ataupun accessories pada bayi. Bagi yang berjenis kelamin perempuan dipastikan menggunakan warna pink, sedangkan yang laki-laki kebayakan memakai warna biru. Identifikasi warna berdasar gender ini lah yang kemudian membuat polarisasi itu tumbuh dan berkembang bahkan sampai dewasa nanti. Bahayanya adalah ketika polarisasi yang tertanam semenjak bayi ini merembet ke berbagai isu social lainnya. Pink sebagai sebuah warna merupakan campuran warna dasar merah dan putih, warna bendera kita, apakah bisa dartikan bahwa bendera kita itu otomatis mempunyai gender ? Saya tidak tahu, entah kalo anda. Kembali kepada polarisasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Polarisasi adalah : polarisasi /po·la·ri·sa·si/   n   1  proses, perbuatan, cara menyinari; penyinaran;  2  magnetisasi;  3   pembagian atas dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan dan sebagainya)

Stimulus bill snag worked out, sources say

Negotiators have worked out a disagreement between the Senate and House over education funding in the economic stimulus bill, Democratic leadership sources said Wednesday evening.